Pemerintah Indonesia membatalkan rencana pembelian 2 kapal selam kilo
hibah yang ditawarkan Rusia. Alasannya karena kapal selam tersebut
dalam kondisi rusak.
Tadi pagi 13/03/2014, saya bertemu seorang pejabat TNI AL, ia pun mengatakan :
“Kalau lihat sekilas, bekas harganya murah dibanding baru tapi masa
pakainya hanya 10 tahun. Kedua jika beroperasi sampai jangka 10 tahun
itu kalau dihitung-hitung maintanance cost-nya itu cukup besar,”
Saya pun bertanya, jadi TNI gagal membeli KS Kilo ?
“Jadi belum gagal, ini masih proses. masih proses berjalan. Kan
sekarang kita dihadapkan pada pilihan kita mau beli baru atau second,”.
Menurutnya, saat ini Kemenhan masih mempertimbangkan plus-minus untung ruginya jika membeli Kapal Selam Baru.
“Lebih baik kita keluar uang banyak sekali saja tetapi kita punya
kebanggan itu jelas dan kemampuan tempur bisa diandalkan sehingga bisa
menimbulkan detterent effect sebagaimana yg kita harapkan,”
“Kemudian keuntungan lain masa pakainya lama. Ini yang sedang diolah tetapi sepertinya tim mengarah pada kapal selam baru,”
Seperti kita ketahui nilai efek deterrent KS Kilo ini sangat efektif.
Buktinya belum dibeli atau masih dalam proses penawaran sudah membuat
Australia seperti cacing kepanasan (sangat cemas) apalagi dibeli,
TERBUKTI…
“Seperti kehidupan di rumah. Kita punya satu atau dua anjing herder
atau doberman maka deterent efek untuk pencuri jauh lebih baik dari pada
piara anjing kampung 10 ekor yang dikasih kelapa saja langsung diam,”.
Maaf saya tidak jago analisa. Di sini saya cuma bisa kasih pencerahan
melalui kutipan obrolan dengan seorang pejabat TNI. Mudah-mudahan
informasi ini bisa bermanfaat buat teman-teman di warjag. Narasumbernya
seorang Jenderal, mudah-mudahan tambah bingung ya.
hahahhahahahaha. Kritik dan saran saya terima, terima kasih. (by Jalo).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar